Jakarta - Setiap makhluk hidup, bahkan organ-organ di tubuhnya, pasti akan mengalami perkembangan. Yang semula belum matang, seiring bertambahnya usia akan mengalami pematangan. Nah, ketika usia beranjak tua pun organ-organ tubuh ikut menua, tak terkecuali area sekitar vagina. Karena menua adalah suatu keniscayaan. Lalu bagaimana kondisi vagina ketika usia semakin tua?
Berikut ini beberapa kondisi sekitar vagina ketika usia sudah semakin bertambah tua, seperti dikutip dari berbagai sumber dan ditulis pada Selasa (12/5/2015):
1. Rambut Kemaluan Tak Lagi Lebat
Ketika usia seorang perempuan menua, yakni ketika tak lagi di masa usia subur, umumnya rambut di area vagina tak selebat dulu. Memang tidak sampai botak sama sekali, namun berkurang cukup banyak. Sebenarnya tak cuma rambut di area kemaluan yang berkurang, namun juga di area lain seperti di kepala, kaki, dan juga di bawah ketiak.
"Dengan bertambahnya usia, maka rambut baik di kepala maupun kemaluan tidak selebat saat usia produktif (20 hingga 30-an tahun), hal ini dipengaruhi oleh kadar hormonal tubuh. Selain dapat terjadi perubahan tekstur rambut menjadi lebih kasar, dapat pula terjadi perubahan warna rambut yang memutih atau memudar warnanya," jelas dr Eddy Karta, SpKK.
Perubahan warna pada rambut kemaluan mungkin tidak terlihat terlalu kentara karena hanya mengalami pemudaran warna saja. Hal tersebut dr Eddy tuturkan ketika seorang pasien bertanya mengenai rambut kelamin istrinya yang berubah menjadi jarang dan mengalami pemudaran warna seiring pertambahan usia.
dr Margery Gass, seorang ginekolog dan juga Direktur Eksekutif The North American Menopause Society mengatakan kendati sebagian besar rambut perempuan tua berkurang, namun di bagian tubuh beberapa orang justru muncul rambut baru. "Ada perempuan yang jadi memiliki rambut di wajahnya atau di bagian tubuh lain yang tidak diinginkan," ujarnya.
2. Bibir Vagina Menggelambir
Melahirkan secara alami beberapa kali, rutin berhubungan intim dengan suami, plus bertambahnya usia bisa membuat bibir vagina mengendur dan menggelambir. dr Enrina Diah SpBP, pakar bedah plastik dari Ultimo Aesthetic & Dental Center Jakarta, mengatakan bibir vagina yang menggelambir ini selain mengganggu hubungan intim juga ternyata tak enak dilihat. Selain tak indah, bibir vagina yang menggelambir juga sering mengganjal di celana dalam.
Solusinya, labiaplasty bisa dilakukan. Labiaplasty adalah operasi bedah plastik yang dilakukan untuk membuat bibir vagina kembali terlihat kencang dan tidak menggelambir. Jika dilakukan, labiaplasty tidak akan menambah ataupun mengurangi kualitas hubungan seksual.
3. Dinding Vagina Lebih Tipis
Hilangnya estrogen saat seorang perempuan memasuki masa menopause memberi perubahan yang dramatis pada penampilan dan fungsi vagina. dr Yael Swica, asisten profesor klinis di Center for Family and Community Medicine, Columbia University, mengatakan panjang vagina bisa menyusut dan iritasi bisa terjadi lantaran dinding vagina menjadi lebih tipis, kehilangan elastisitas, dan juga kelembabannya.
"20 Sampai 50 persen perempuan mengalami keluhan rasa seperti terbakar dan gatal-gatal," kata dr Swica.
4. Vagina Kering
Penurunan kadar estrogen saat menopause atau sebelum menopause (perimenopause) menjadi penyebab utama gangguan lubrikasi pada kelamin wanita, sehingga vagina terasa lebih kering. Estrogen membantu menjaga jaringan vagina yang sehat dengan mempertahankan pelumasan vagina, elastisitas jaringan normal dan keasaman. Faktor-faktor ini membuat pertahanan alami terhadap infeksi vagina dan saluran kemih.
Tapi ketika tingkat estrogen menurun, maka pertahanan alami ini juga menurun, yang akhirnya membuat lapisan vagina kurang elastis, lebih rapuh, tipis, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.
(vit/up)
.jpg)
.jpg)
