PURBALINGGA,Ketua DPD Partai Golkar Purbalingga, Sudono, Jumat (22/5) mengatakan, partainya akan tetap mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Purbalingga yang akan digelar 9 Desember 2015.
“Kalau Golkar tidak mengusung, ya mendukung,” katanya kepada suaramerdeka.com usai rapat jasa konstruksi dengan DPU Purbalingga dan DPRD Purbalingga di halaman DPRD Purbalingga.
Untuk diketahui, di tubuh partai berlambang beringin itu, saat ini tengah terjadi konflik dualisme kepemimpinan. Terakhir, putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta sudah mengesahkan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Riau dengan kepemimpinan Aburizal Bakrie.
Namun demikian, pengurus kepemimpian Agung Laksono yang diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumham) mengajukan mengajukan banding. Imbasnya, di daerah, Golkar terancam tidak bisa mengikuti Pilkada serentak, termasuk di Purbalingga, sebelum ada islah antara kedua belah pihak.
“Berdasarkan hasil rapat dengan DPW di Semarang kemarin (lusa), tak ada jalan lain, kami meminta agar dua kepengurusan di atas untuk islah,” katanya.
Dengan islah tersebut, lanjutnya, diharapkan Golkar akan bisa mengikuti Pilkada Purbalingga dengan mengusung calon dari internal. Namun demikian, jika islah itu tak terjadi dan terpaksa tidak bisa ikut mengusung, pihaknya akan tetap terjun dalam Pilkada, dalam arti, mendukung pasangan calon yang tergabung dalam koalisi dimana Golkar berada di dalamnya.
“Jadi, kalau tidak bisa mengusung, ya kami akan mendukung. Siapa pun nanti calonnya, kami akan mendukungnya. Mesin partai siap bergerak hingga ke bawah,” tegasnya.
(Ryan Rachman/CN41/SMNetwork/suaramerdeka)
“Kalau Golkar tidak mengusung, ya mendukung,” katanya kepada suaramerdeka.com usai rapat jasa konstruksi dengan DPU Purbalingga dan DPRD Purbalingga di halaman DPRD Purbalingga.
Untuk diketahui, di tubuh partai berlambang beringin itu, saat ini tengah terjadi konflik dualisme kepemimpinan. Terakhir, putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta sudah mengesahkan kepengurusan DPP Golkar hasil Munas Riau dengan kepemimpinan Aburizal Bakrie.
Namun demikian, pengurus kepemimpian Agung Laksono yang diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumham) mengajukan mengajukan banding. Imbasnya, di daerah, Golkar terancam tidak bisa mengikuti Pilkada serentak, termasuk di Purbalingga, sebelum ada islah antara kedua belah pihak.
“Berdasarkan hasil rapat dengan DPW di Semarang kemarin (lusa), tak ada jalan lain, kami meminta agar dua kepengurusan di atas untuk islah,” katanya.
Dengan islah tersebut, lanjutnya, diharapkan Golkar akan bisa mengikuti Pilkada Purbalingga dengan mengusung calon dari internal. Namun demikian, jika islah itu tak terjadi dan terpaksa tidak bisa ikut mengusung, pihaknya akan tetap terjun dalam Pilkada, dalam arti, mendukung pasangan calon yang tergabung dalam koalisi dimana Golkar berada di dalamnya.
“Jadi, kalau tidak bisa mengusung, ya kami akan mendukung. Siapa pun nanti calonnya, kami akan mendukungnya. Mesin partai siap bergerak hingga ke bawah,” tegasnya.
(Ryan Rachman/CN41/SMNetwork/suaramerdeka)