Pencarian pada Label :: F1 :: | Berita
Headlines News:

Tentang McLaren Usai Raih Poin Pertamanya Musim Ini

5/30/2015 05:28:00 AM
Woking - Direktur Balap McLaren Eric Boullier menyebut poin pertama yang diraih pada GP Monaco telah menjadi penyemangat dan ganjaran atas kerja keras mereka sejauh ini. Tetapi itu belum praktis membuat McLaren akan mulai rutin meraih poin di balapan-balapan berikutnya.

Finis kedelapan Jenson Button pada GP Monaco kelihatannya memang bukan sesuatu yang istimewa-istimewa amat. Namun, untuk McLaren itu tetap mencerminkan poin pertama yang diraih pada musim 2015 ini.

Fernando Alonso sebenarnya juga sempat terlihat akan ikut menyumbang poin. Tetapi pada akhirnya ia justru gagal finis karena masalah girboks.

"Itu merupakan sebuah ganjaran atas kerja keras orang-orang di McLaren-Honda. Bagus mendapatkannya setelah berusaha. Tentu saja Monako merupakan lintasan yang cocok buat kami, jadi tak perlu senang berlebihan, tapi ada peningkatan," kata Boullier kepada Motorsport.com.

"Tentu saja saya akan senang jika kedua mobil dapat poin, yang memungkinkan, dan itu akan lebih baik, jadi ada penyelidikan untuk memahami apa yang sudah terjadi kepada Fernando."

"Ada sejumlah hal positif mengenai hasil di akhir pekan lalu, walaupun kami belum sampai pada posisi yang kami mau walaupun masalahnya tetap sama. Tapi satu target sudah tercapai, yakni mendapatkan poin," tuturnya.

Boullier kemudian menyatakan bahwa reliabilitas masih jadi aspek yang merisaukan. "Kami sedang bekerja keras."

Ia juga terindikasi memprediksi bahwa McLaren masih akan kesulitan pada balapan berikutnya di GP Kanada, mengingat kecepatan pada trek lurus di sirkuit Gilles Villeneuve menjadi hal yang amat penting. Namun, setelah itu barulah McLaren mestinya akan bisa lebih oke.

"Kami terus berusaha, kami terus meningkat setiap balapan. Sekarang ada kejelasan lebih mengenai performa untuk balapan berikutnya jadi ini cukup memberikan semangat. Saya pikir Kanada akan jadi balapan sulit, tapi sedari Austria mestinya akan membaik," ucap Boullier.


(krs/rin)

Komentar McLaren Usai Raih Poin Perdana

5/28/2015 07:08:00 AM
WOKING – Direktur balap tim McLaren-Honda, Eric Boullier, menilai raihan poin timnya di Formula One (F1) Grand Prix (GP) Monaco bakal menjadi suntikan moril untuk kedua pembalapnya. Walaupun begitu, pria asal Prancis tersebut menilai tim McLaren masih memiliki sejumlah kekurangan yang harus segera diperbaiki.

Seperti diketahui, pada balapan yang berlangsung di Sirkuit Monaco, 24 Mei 2015 malam WIB, tim McLaren akhir sukses memecah telur mereka untuk kali pertamanya. Adalah Jenson Button yang memberikan poin perdana untuk tim asal Inggris tersebut di F1 musim ini.

Melihat perihal tersebut lantas mendapatkan komentar dari Boullier. Ia menilai raihan poin dari Button tersebut seakan menjadi bukti bahwa mereka tak terlalu buruk di ajang F1 2015. Meski begitu, Boullier masih melihat berbagai kelemahan di mobil timnya.

“Itu (poin perdana McLaren) merupakan sebuah ganjaran atas kinerja keras orang-orang di McLaren-Honda. Sebuah hal positif mendapatkannya setelah berusaha. Tentu saja Monaco merupakan lintasan yang cocok untuk kami, jadi tak perlu senang berlebihan,” kata Boullier, seperti disadur Motosport, Kamis (28/5/2015).

“Ada sejumlah hal positif mengenai hasil di akhir pekan lalu, walaupun kami belum mencapai pada posisi yang kami inginkan, dan saya melihat masalahnya masih tetap sama. Namun, satu target sudah tercapai, yakni mendapatkan poin. Itulah yang terpenting,” pungkasnya.

(fmh)

Pimpinan Klasemen GP2 Layak Mengaspal di F1

5/28/2015 06:41:00 AM
WOKING – Kevin Magnussen merasa yakin, pimpinan klasemen GP2 saat ini, Stoffel Vandoorne harus turun di kompetisi Formula One (F1) musim depan. Keyakinan Magnussen tak lepas dari performa Vandoorne dalam semusim ini.

Baik Magnussen dan Vandoorne pernah menjadi rival untuk memperebutkan juara di ajang Formula Renault 3.5, Saat itu, Magnussen keluar sebagai juara mengalahkan rookie asal Belgia tersebut.

Kini keduanya sama-sama berada satu tim di McLaren, di mana kedua pembalap menjabat sebagai tes driver dari tim yang bermarkas di Woking tersebut. Selain itu, Vanddoorne juga tengah memimpin klasemen GP2 dengan mengoleksi 114 poin sejauh ini.

“Stoffel melakukan pekerjaan yang sangat baik. Dia layak untuk mendapatkan tempat di F1, ada sesuatu yang salah jika dia tidak bisa F1,” ucap Magnussen seperti dilansir Autosport, Kamis (28/5/2015)

‘Tapi saya rasa semua orang adalah ancaman ketika Anda bersaing untuk menduduki kursi di F1. Apa yang dapat Anda lakukan tentang hal itu? Saya baru saja fokus pada diri sendiri dan tidak benar-benar khawatir tentang orang lain, karena saya tidak bisa melakukan apa-apa tentang mereka,” terangnya.

(fir)

Menduga Apa yang Dipikirkan Alonso Saat Lihat Vettel Menang dengan Ferrari

4/02/2015 02:29:00 PM
London - Fernando Alonso meninggalkan Ferrari dan sudah memilih McLaren musim ini. Tetapi sepeninggal dirinya Ferrari malah sudah unjuk potensi dan McLaren sebaliknya sedang jeblok.

Alonso, juara dunia F1 2005 dan 2006, bergabung ke Ferrari pada tahun 2010. Harapannya tentu saja bisa meraih gelar juara dunia ketiga bersama tim papan atas yang punya tradisi kental di 'Jet Darat' tersebut.

Akan tetapi, setelah musim demi musim terlewati Alonso belum menemukan apa yang ia cari. Musim lalu ia bahkan cuma bisa menyudahi musim di posisi enam, capaian terburuknya bersama Prancing Horse.

Sebelum musim lalu berakhir Alonso juga sudah memutuskan untuk berpisah dengan Ferrari, kabarnya karena merasa tidak mendapatkan mobil yang cukup tangguh untuk bersaing. Pebalap Spanyol 33 tahun itu memilih gabung McLaren yang musim ini disokong dengan mesin Honda.

Nah, di awal musim ini Ferrari justru terus mampu menebar pesona--bahkan sedari tes pramusim. Dalam balapan kedua pada GP Malaysia lalu Sebastian Vettel, yang menggantikan Alonso di 'Kuda Jingkrak', malah berhasil melewati garis finis paling pertama. Hasil itu sekaligus mengakhiri paceklik kemenangan Ferrari sejak GP Spanyol pada bulan Mei 2013.

Di sisi lain Alonso malah mengalami masalah pada mobilnya sehingga tak kuasa menuntaskan balapan di Sepang, setelah sebelumnya cuma bisa lolos kualifikasi di posisi 18. Hasil tersebut melengkapi awal buruk bersama McLaren setelah ia juga harus absen pada balapan pertama di Australia akibat cedera yang dialaminya pada tes pramusim.

Situasi makin terlihat tak oke untuk Alonso mengingat Ferrari kini mampu bertengger di posisi dua klasemen konstruktor sedangkan McLaren bahkan baru bisa mencatatkan satu kali finis di posisi 11 lewat Jenson Button.

Usai balapan, Alonso memang mengaku tetap puas dengan balapannya. Tetapi rentetan kejadian yang ada tak ayal membuat publik bertanya-tanya bagaimana perasaannya. Lewis Hamilton, pebalap Mercedes yang pernah jadi rekan setim Alonso di McLaren, pun blak-blakan mengaku memikirkannya.

"Saat itu aku duduk di samping Sebastian dan aku berpikir 'Apa ya yang sedang dipikirkan Fernando?'. Aku ingat ketika meninggalkan McLaren dan bergabung dengan Mercedes, kami jadi lebih baik di tahun setelahnya," kata Hamilton di Crash.

"Saat itu aku memiliki perasaan yang positif. Tetapi ia praktis menjalani kebalikan dari apa yang dulu aku lakukan. Bisa saja dirinya (yang menang di Sepang)," lanjutnya.
(krs/mfi) source: detik.com
 
notifikasi
close