BANYAK perempuan saat menyusui tidak yakin mampu memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan kepada buah hati. Alasannya kebanyakan dari mereka mengeluhkan produksi ASI berkurang.
Ahli Gizi Universitas Indonesia (UI) Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH menjelaskan seorang ibu sejak hamil harus memiliki niat dan keyakinan mampu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan setelah melahirkan. Didasari niat tersebut, pasti ibu saat hamil mengonsumsi makan makanan bergizi yang baik.
"Ibunya harus punya syarat dulu saat hamil punya cukup niat berikan ASI eksklusif. Kalau punya niat, konsumsi gizinya lebih bagus pasti kan. Jika disuruh menaikan sampai 12 kilo ya harus dipenuhi, sehingga nantinya ibu punya cadangan lemak untuk menyusui," katanya baru-baru ini.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini menambahkan saat melahirkan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) harus dilakukan dengan baik. Sebab langkah ini merupakan awal fasilitasi seorang ibu memberikan ASI.
"Di awal itu saat melahirkan, hormon kita belum kita dapatkan untuk memberikan ASI. Tapi tiga hari pertama baru diterima. Setelah IMD bisa lebih cepat, ASI-nya cukup. Daripada kita menunda, lebih parah lagi,"paparnya.
Sandra menambahkan saat hamil ataupun menyusui, konsumsi makanan berenergi dan bergizi bagi ibu sama pentingnya. Bahkan sandra menyesalkan banyak ibu setelah melahirkan justru tidak memikirkan asupan makanannya dan menganggap semua tahapan sudah selesai.
"Sehari-hari harus konsumsi energi yang cukup. Ibu laktasi jangan kurangi makan seperti disaat hamil. Saat ini trendnya kurang malah. Manajemen laktasi dan asupan gizi harus digabung. Makanya ASI eksklusif rendah, karena asupan gizi saat menyusui harus lebih banyak saat hamil. Banyak ibu setelah melahirkan malah makan seenaknya saja,"pungkasnya.
(ren)
0 Komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Disini !!!