Google memperkenalkan Brilio, sistem operasi yang bisa menjadi otak perabotan cerdas, yang merupakan inti dari gagasan Internet of Things, untuk mewujudkan rumah berkoneksi internet di masa depan.
Brilio, yang diperkenalkan dalam sebuah konferensi developer Google di San Francisco, Amerika Serikat, dirancang untuk menjadi otak dari beberapa perabotan cerdas berdaya kecil, mulai dari mesin cuci hingga tempat sampah berkoneksi internet.
Dengan Brilio Google kini merentangkan jangkauannya, dari hanya sekedar penyedia sistem operasi di telepon seluler dan komputer tablet dengan Anroid-nya, menjadi pusat dari sistem komputasi rumah masa depan.
Brilio dirancang sebagai tulang punggung sistem yang menghubungkan perabotan rumah berkoneksi internet. Dengan Brilio, Google sedang membuat titian yang nantinya berkembang menjadi sebuah ekosistem besar berisi perangka-perangkat berkoneksi internet.
Salah satu titian itu adalah Weave, sebuah protokol yang menjadi jembatan komunikasi antara, misalnya, aplikasi dalam lampu cerdas dengan aplikasi pada tirai jendela cerdas. Weave bisa berfungsi di bersama Brilio, tetapi juga bisa bekerja mandiri.
Internet of Things sendiri adalah sebuah konsep tentang lingkungan, yang semua perangkat dan perabotan di dalamnya terkoneksi dengan internet. Semuanya, termasuk kotak sampah, lemari es, lampu, pintu, dan jendela - bisa dikendalikan menggunakan internet.
Contohnya, sebuah tempat sampah di tengah Jakarta bisa secara otomatis menginformasikan kepada dinas pertamanan bahwa ia sudah penuh dan harus dikuras. Atau, yang sudah banyak digunakan dewasa ini, adalah AC yang akan mati secara otomatis jika mendeteksi tak ada orang di dalam ruangan tempat dia dipasang. (The Guardian)
Brilio, yang diperkenalkan dalam sebuah konferensi developer Google di San Francisco, Amerika Serikat, dirancang untuk menjadi otak dari beberapa perabotan cerdas berdaya kecil, mulai dari mesin cuci hingga tempat sampah berkoneksi internet.
Dengan Brilio Google kini merentangkan jangkauannya, dari hanya sekedar penyedia sistem operasi di telepon seluler dan komputer tablet dengan Anroid-nya, menjadi pusat dari sistem komputasi rumah masa depan.
Brilio dirancang sebagai tulang punggung sistem yang menghubungkan perabotan rumah berkoneksi internet. Dengan Brilio, Google sedang membuat titian yang nantinya berkembang menjadi sebuah ekosistem besar berisi perangka-perangkat berkoneksi internet.
Salah satu titian itu adalah Weave, sebuah protokol yang menjadi jembatan komunikasi antara, misalnya, aplikasi dalam lampu cerdas dengan aplikasi pada tirai jendela cerdas. Weave bisa berfungsi di bersama Brilio, tetapi juga bisa bekerja mandiri.
Internet of Things sendiri adalah sebuah konsep tentang lingkungan, yang semua perangkat dan perabotan di dalamnya terkoneksi dengan internet. Semuanya, termasuk kotak sampah, lemari es, lampu, pintu, dan jendela - bisa dikendalikan menggunakan internet.
Contohnya, sebuah tempat sampah di tengah Jakarta bisa secara otomatis menginformasikan kepada dinas pertamanan bahwa ia sudah penuh dan harus dikuras. Atau, yang sudah banyak digunakan dewasa ini, adalah AC yang akan mati secara otomatis jika mendeteksi tak ada orang di dalam ruangan tempat dia dipasang. (The Guardian)