Aplikasi diungkapkan akan menampilkan sebuah jendela informasi baru, menuliskan bahwa smartphone pengguna telah terinfeksi oleh virus berbahaya. Kemudian, pengguna akan diminta untuk berlangganan SMS premium untuk menyingkirkan perangkat dari virus tersebut.
SMS premium tersebut diungkapkan peneliti keamanan ESET akan menerapkan tarif senilai 3,40 dolar atau sekira Rp43 ribu per Minggu. Sedangkan untuk per tahun bisa dikenakan biaya mencapai Rp2,4 jutaan lebih.
Seperti dilansir dari laman Mirror, Rabu (27/5/2015), aplikasi jahat tersebut dikenal dengan nama scareware yang dibuat oleh orang yang sama dengan nama dan ikon yang berbeda. Awalnya pertama ditemukan pada bulan Agustus 2014.
Menurut Stefanko, scareware telah dipasang berbeda pada 33 aplikasi yang ada di market tersebut, sebanyak 100 ribu hingga 500 ribu pengguna sudah memasang aplikasi tersebut. Bahkan meningkat hingga mencapai 2,8 juta pengguna.
Namun beberapa sumber menyebutkan, aplikasi diungkapkan sudah dihapus dari Google Play. Tetapi pengguna diharapkan memiliki aplikasi pelindung sendiri untuk perangkat pribadi.
(amr)
