Pencarian pada Label :: Perbesar Penis :: | Berita
Headlines News:

Tak Ada Cara Sehat yang Dapat Memperbesar Penis

5/26/2015 10:17:00 PM
Jakarta - Banyak cara di masyarakat yang diklaim dapat memperbesar alat kelamin pria, baik menggunakan obat ataupun cara-cara tertentu. Tetapi secara ilmiah, tidak ada cara sehat yang dapat memperbesar penis.

"Setelah orang dewasa dan perkembangannya normal, maka tidak mungkin bisa memperbesar penis. Kecuali dari kecil hormonnya terhambat," ujar Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, Guru Besar dari Departemen Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, disela-sela acara National Symposium and Workshop on Sexology 2011 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Jumat (28/10/2011).

Menurut Prof Wimpie, mitos di masyarakat yang percaya bahwa semakin besar penis makin baik, membuat banyak oknum yang memanfaatkan peluang ini untuk membuat suatu usaha yang diklaim dapat memperbesar penis.

"Nggak ada cara yang bisa memperbesar kalau orang tumbuh normal. Kalau dia mengalami gangguan hormon maka bisa dibantu, tapi itu pun yang besar hanya penis tapi testisnya nggak bisa," tegas Prof Wimpie.

Pada kasus gangguan hormon, seorang anak biasanya akan mengalami mikro penis. Gangguan ini bisa diatasi dengan pengobatan hormon yang paling efektif dilakukan sebelum anak berusia 12 tahun (sebelum pubertas).

"Ada itu terapi di Papua yang pakai daun bungkus, saya sampai pernah ditelepon orang Brasil diminta untuk menjelaskan bagaimana itu bisa besar. Daun bungkus itu dibungkus di penis selama 24 jam dan setelah dibuka memang besar tapi bengkak, jadi infeksi. Rupanya daun itu mengandung bulu-bulu halus yang bisa menyebabkan bengkak. Jadi tidak ada yang bisa memperbesar penis," lanjut Prof Wimpie.

Prof Wimpie juga menyayangkan banyaknya iklan-iklan di masyarakat yang mengklaim bisa memperbesar penis. Hal ini menurutnya bisa menyesatkan masyarakat.

"Ada yang bisa besar, tapi kan disuntik silikon cair," lanjut Prof Wimpie.

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi ukuran penis adalah faktor keturunan, seperti halnya warna mata atau warna kulit yang tidak dapat diubah. Selain itu jumlah hormon testosteron dalam tubuh juga turut mempengaruhi pertumbuhannya.


(mer/ir/detikhealth)

6 Cara Alami yang Bisa Bikin Penis Tampak Lebih Besar

5/26/2015 10:12:00 PM
Jakarta - Ketika di ranjang, banyak pria yang khawatir tentang ukuran penis mereka karena dirasa tak bisa memuaskan pasangannya. Meskipun pada kenyataannya tak semua wanita memperhatikan ukuran penis ketika bercinta.

Walaupun begitu, tetap ada beberapa pria yang bersikukuh ingin memperbesar alat kelaminnya dengan mencoba berbagai terapi atau ramuan. Dikutip dari Ask Men,  ada cara alami yang berguna untuk membantu penis Anda terlihat lebih besar:

1. Mandi air hangat
Suhu yang hangat bisa meningkatkan aliran darah sehingga saat menggunakan air hangat ketika mandi, secara otomatis ukuran penis Anda pun akan meningkat sebab hal ini bisa membuat testis menggantung lebih rendah. Nah, bercinta di kamar mandi bisa jadi alternatif terbaik.

Tapi ingat, terlalu sering berendam air panas pun tidak baik karena bisa menurunkan produksi sperma. Sesekali, daripada berendam air hangat Anda juga bisa merendam kain atau handuk dengan air hangat lalu mengompresnya di sekitar penis selama beberapa menit.

2. Stimulasi oral

Sebuah studi melaporkan ereksi lebih besar terjadi saat si pria juga mendapat stimulasi oral. Menurut peneliti di Indiana University, Debby Heberneck, pihaknya memang belum tahu pasti apakah seks oral lebih membangkitkan gairah sehingga pria bisa mendapat ereksi yang lebih besar.

3. Cukur rambut kemaluan

Setidaknya memangkas rambut kemaluan bisa membuat penis Anda lebih terlihat dan secara visual lebih besar. Survei yang dilakukan Cosmo terhadap 1.000 orang menunjukkan bahwa 95 persen pria mengaku mencukur rambut kemaluan bisa membuat pasangannya merasa lebih terpuaskan.

4. Atur pola makan dan jaga berat badan

Untuk menurunkan kadar lemak di perut, kurangilah daging dan keju lalu perbanyak makan sayur dan buah yang kaya antioksidan dan menjaga arteri agar tetap terbuka sehingga aliran darah lebih lancar. Olahraga juga bisa membuat perut lebih rata sehingga penis Anda tidak tersembunyi tertutup perut.

"Meski begitu pada beberapa pria misalnya yang mempunyai diabetes, saraf pada kelaminnya bisa berfungsi kurang baik sehingga penis mengalami penyusutan sepanjang 1-2 cm ketika ereksi," kata asisten profesor urologi di Southern Illnois University School of Medicine, Tobias Kohler, MD.

5. Berhenti merokok

Peneliti dari The Boston University School of Medicine mempelajari 200 laki-laki dan mereka menemukan bahwa penis perokok ukurannya jauh lebih kecil dibanding pria non-perokok. Ereksi berhubungan erat dengan aliran darah dan merokok justru bisa mempersempit arteri yang membuat penis akan lebih kecil saat ereksi.

6. Kurangi stres dan ubah posisi tubuh

Saat stres, penis bisa tertarik mendekati tubuh Anda. Sebab, stres sebenarnya membatasi aliran darah ke daerah pangkal paha sehingga saat ereksi akan membuat ukurannya lebih kecil dan kurang sensitif.

Begitu pula dengan posisi duduk yang tidak tepat di meja kerja bisa menyebabkan ketegangan di otot paha yang menekan penis sehingga penis jadi lebih tersembunyi. Untuk meregangkan lagi otot di sekitar paha, Anda bisa melakukan pijatan dengan gerakan melingkar untuk memperlancar aliran darah di sekitar alat kelamin seperti paha bagian dalam, bagian bawah perut, dan bokong.
(rdn/mer)

Gunakan Silikon, Penis Pria di Jerman Membesar dan Beratnya Mencapai 4 Kg

5/26/2015 10:06:00 PM
Berlin - Micha Stunz memperbesar penisnya dengan suntikan silikon. Alhasil, kini penisnya memiliki panjang 22,5 cm dengan berat sekitar 3-4 kg. Meski demikian, kadang pria 45 tahun ini mengaku agak kesulitan saat akan berhubungan seks.

Stunz yang tinggal di Berlin meyakinkan jika prosedur pembesaran penis yang ia lakukan bukan untuk tujuan memperbaiki penampilan alat vitalnya, tetapi lebih pada rasa nyaman yang ia rasakan. Walaupun, saat di tempat tidur, penis yang sudah ia perbesar dengan permanen ini tidak memberikan kenikmatan fisik.

"Saya tidak bisa memiliki ereksi normal. Tetapi, saya bisa lebih kreatif misalnya saat foreplay membuat saya bebas melakukan berbagai imajinasi dengan ukuran penis saya dan pastinya lebih banyak ide yang saya miliki," tutur Stunz kepada VICE, dan dikutip pada Senin (13/4/2015).

Ide memperbesar penis muncul 20 tahun lalu saat Stunz mendapat hadiah pompa yang diklaim bisa memperbesar penis. Setelah mencoba pompa itu, penisnya memang agak membesar dan ia merasa nyaman. Kemudian, Stunz mulai memperbesar penisnya dengan suntikan cairan saline. Merasa makin nyaman, Stunz mulai mencari prosedur pembesaran penis yang lebih permanen.

Alih-alih mendatangi tenaga medis profesional, Stunz malah menjalani prosedur suntik silikon ke dalam penis dan testisnya dengan bantuan mahasiswa kedokteran. Sampai saat ini, ia sudah menjalani empat prosedur. Walaupun tidak ada efek samping yang timbul, nasihat beberapa dokter membuat Stunz menghentikan prosedur yang ia jalani.

Salah satunya dr Aref el Seweife, dokter spesialis urologi di Berlin yang mengatakan bahwa pembesaran penis dengan menyuntikkan silikon bisa menyebabkan infeksi yang berujung pada amputasi . Pada kasus terburuk, dr Seweife menuturkan arteri pada testis bisa membesar hingga jaringan di testis mati. "Toh jika ingin melakukan prosedur ini, sebaiknya konsultasikan dulu dengan profesional medis," ujarnya.

Dalam keseharian, Stunz mengatakan tetap bisa beraktivitas seperti biasa termasuk bekerja, nonton bioskop, pergi ke restoran, atau berbelanja. Terkadang, memang ia harus menyembunyikan penis raksasanya di balik tas. Terkadang, jika ingin buang air kecil, ia akan memilih WC jongkok. Pernah suatu ketika, dalam The Folsom Europe Festival di Berlin, Stunz 'mengekspos' penis besarnya.

Kala itu, ia menggunakan semacam celana berkantong untuk menutupi penisnya. Tetapi, bisa terlihat jelas seberapa besar penis Stunz. Hal ia lakukan karena Stunz ingin menyampaikan pesan pada orang lain lakukanlah apa yang ingin Anda lakukan tanpa mempedulikan apa kata orang. "Jika wanita bisa melakukan pembesaran payudara, mengapa lelaki tidak bisa melakukan sesuatu pada tubuhnya," kata Stunz.

Perbesar Penis dengan Mengonsumsi Obat Tertentu, Apakah Manjur?

5/26/2015 10:04:00 PM
Jakarta - Tak hanya di surat kabar, internet, atau televisi, kini iklan tentang obat pembesar penis pun kerap ditemui melalui pesan singkat alias SMS. Dengan segala hasil yang dijanjikan, benarkah jika pil atau ramuan seperti itu bisa benar-benar membuat penis lebih besar?

"Tidak ada bukti ilmiah bahwa ada pil, ramuan, salep, krim, atau obat jenis lainnya yang mampu memperbesar penis. Beberapa iklan yang mengklaim bahwa produknya bisa memperbesar penis pria menjadi beberapa inci lebih besar justru bisa membuat para pria merasa penisnya kecil," kata Profesor Debby Herbenick, PhD.

Dikutip dari Men's Health, Prof Herbenick menuturkan pada dasarnya besar atau kecilnya penis relatif dari penilaian pria dan juga pasangannya. Apalagi, menurutnya ada banyak hal yang memengaruhi kepuasan hubungan seks dan tidak hanya sekadar seberapa besar penis si pria. Faktor tersebut di antaranya teknik bercinta yang digunakan, koneksi dengan pasangan, keintiman yang terjalin, serta kenyamanan saat bercinta.

"Dan jangan lupakan penting adanya kontak mata yang juga berperan penting ketika pasutri sedang bercinta. Saya tidak menampik pada sebagian pasutri, ukuran penis bisa menjadi salah satu faktor penentu puas tidaknya suami istri berhubungan intim tapi lagi-lagi bahwa ukuran penis bukan faktor utama, tetapi bisa jadi faktor ke-berapa puluh yang turut menentukan kepuasan suami istri," lanjut Prof Herbenick.

Sementara itu, pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS menuturkan di Indonesia sendiri untuk membesarkan penis dengan ramuan herbal ada yang dilakukan dengan membungkus penis dengan daun tertentu, seperti yang terjadi di pedalaman Papua. Namun, akhirnya, diketahui ramuan daun itu membesarkan penis tapi menimbulkan pembengkakaan dan peradangan jaringan di batang penis, yang dikenal sebagai Corpora Cavernosa (CC).

"Bila corpora cavernosa rusak, penis tidak akan mampu ereksi saat mengalami rangsangan seksual. Patut dipahami, yang penting untuk penis yaitu bisa tegang, keras, membesar proporsionil diameternya, saat ereksi. Dengan demikian, penis yang berukuran mungil, asalkan bisa tegang, keras saat ereksi, akan mampu melakukan hubungan seksual yang memuaskan pasangannya," jelas dr Andri kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Rabu (20/5/2015).

(rdn/vit)
 
notifikasi
close