Pencarian pada Label :: Gramedia Depok :: | Berita
Headlines News:

Alasan Panitia Batalkan Lomba Busana Mirip Istri Teroris karena Hormati Pihak yang Tak Sependapat

5/31/2015 10:43:00 AM
Panitia penyelenggara Lomba Busana Mirip Istri Teroris, Multivent Organizer akhirnya buka suara. Pihaknya terpaksa membatalkan pelaksanaan di Gramedia Depok dan memindah di tempat lain.

Panitia juga menyampaikan tetao berencana melakukan diskusi Novel karya karya Abidah El Khalieqy akan tetap diselenggarakan di Rumah Makan Pondok Laras yang terletak di jalan Akses UI Kelapa Dua, Depok, Ahad (31/05/2015).

“Panitia membatalkan rencana acara Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris. Dengan alasan demi menjaga ketertiban umum, dan menghormati para pihak yang tidak sependapat dengan acara tersebut dan akan menarik seluruh materi promosi dan publikasi yang kami buat dalam bentuk apapun,” ujar Project Manager Multivent Organizer (Solusi Publishing), Anang Syam dalam rilisnya pada hidayatullah.com.

Selanjutnya Anang Syam juga meminta maaf kepada para pihak yang merasa tidak nyaman dengan rencana pelaksanaan acara tersebut.

Bantahan

Sementara itu, pihak Gramedia Depok kembali membantah lomba busana mirip istri “teroris” yang mengundang banyak pertanyaan umat Isam.

“Terkait talkshow dengan diadakannya fashion show itu tidak benar adanya,” tegas Aulia Sisca Asisten Manager Gramedia Depok, saat ditemui hidayatullah.com di kantor Gramedia Depok, Sabtu (30/05/2015).

Aulia mengatakan, sampai saat ini buku tersebut tidak ada di Gramedia Depok.

“Monggo kalau mau cari bukunya (di Gramedia Depok). Bukunya sendiri, fisiknya saya belum pernah lihat,” ujar Aulia.

Aulia menerangkan, setiap penulis boleh mengajukan surat permohonan untuk menggunakan ruangan atau tempat yang ada di Gramedia Depok, sebagai media launching ataupun promosi untuk melakukan pendekatan kepada costumer mereka.

Akan tetapi, proses tersebut melalui tahap kedua, yaitu penyeleksian atau filter pihak Gramedia.

“Brand Gramedia adalah memberikan kecerdasan kepada bangsa. Jadi kalau tidak memberikan efek positif, mohon maaf mungkin tempatnya bukan di Gramedia,” ujar Aulia.

Aulia menambahkan, sampai saat ini, pihak yang terkait hanya mengajukan surat permohonan. Akan tetapi untuk tindak lanjut acaranya tidak ada.

“Makanya saya mengatakan acara tersebut tidak ada,” ujarnya Aulia.*

(Panji Islam,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )

Ketua MUI: Hanya Pembenci islam Yang Adakan Lomba Busana Mirip Teroris

5/31/2015 10:17:00 AM
Beredarnya poster yang berisi informasi tentang “Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris” terus menuai kecaman.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Cholil Ridwan ikut menanggapi polemik lomba berbusana mirip istri teroris tersebut dengan mengatakan bahwa itu adalah pekerjaan golongan atau penganut ideologi yang anti Islam atau berseberangan dengan Islam.

“Mereka akan selalu mengambil kesempatan momentum-momentum yang bisa mendiskritsikan Islam. Itu mereka manfaatkan semaksimal mungkin, misalnya dengan cara-cara tersebut,” kata KH. Cholil.

Jika lomba itu jadi digelar, menurut KH. Cholil, berarti busana teroris yang dimaksudkan para penyelenggara acara adalah busana syariah (jilbab cadar,red). Sebab, menurutnya dengan dlaksanakan lomba berbusana mirip istri teroris, itu berarti penyelenggara acara dan pesertanya mengidentikan teroris itu dengan syariat Islam.

“Itu yang sangat tidak bisa diterima oleh umat Islam. Jadi, faktanya jika lomba itu dilakukan, berarti teroris itu istrinya selalu memakai jilbab cadar, artinya jilbab cadar itu merupakan pakaian istri teroris dan bukan busana Islam. Itu pemahaman yang keliru dan harus dihindari,” pungkas KH. Cholil.*

(Ibnu Sumari,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )

Majelis Mujahiddin: Lomba Busana Mirip Teroris Itu Penistaan Terhadap Agama

5/30/2015 09:25:00 AM
Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI) Irfan S. Awwas menilai bahwa lomba “Berbusana Mirip Istri Teroris” adalah sebuah penistaan terhadap agama, apabila perlombaan itu benar-benar digelar dan dilaksanakan.

“Jika lomba berbusana mirip istri teroris itu benar dilakukan berarti itu penistaan terhadap agama,” kata Irfan saat dihubungi hidayatullah.com, Jum’at (29/05/2015) malam.

Pernyataan itu Irfan sampaikan dalam rangka menanggapi poster berisi informasi “Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris” yang beredar di media sosial serta menuai kontroversi di tengah-tengah masyarakat.

Acara tersebut digagas oleh Multivent Organizer bekerjasama dengan Solusi Publishing dan rencananya akan digelar bersamaan dengan acara launching dan bedah buku “Akulah Istri Teroris” karya Abidah el-Khalieqy, Ahad (31/05/2015) mendatang.

Irfan mengungkapkan beberapa alasan mengapa lomba itu bisa disebut sebagai sebuah penistaan terhadap agama, di antaranya bahwa saat ini kata teroris yang dilabelkan kepada muslimah bercadar merupakan sebuah stigma negatif. Dengan lomba berbusana mirip istri teroris itu, berarti mereka (para penyelenggara.red) ingin melestarikan stigma teroris kepada muslimah bercadar.

“Itu hal yang sangat berbahaya. Mode pakaian itu pilihan, adalah hak orang untuk mengenakan suatu pakaian berdasarkan keyakinannya atau selera dari setiap perempuan muslimah. Dan itu tidak bisa dijadikan sebagai stigma bahwa pakain yang seperti itu adalah pakaian istri teroris,” tegas Irfan.

Jika pakaian muslimah yang bercadar distigma negatif sebagai teroris atau istri teroris, menurut Irfan, itu telah melanggar hak asasi setiap muslimah yang bercadar.

“Sebab pemakaian cadar itu tidak bisa selalu diidentikkan dengan istri teroris,” pungkas Irfan.*

(Ibnu Sumari,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )

Solusi Publishing: Hoax Apanya, Kami Sudah Ajukan Acara Ini pada Gramedia Depok

5/30/2015 05:40:00 AM
CEO Solusi Publishing Ahmad Bahar membantah jika acara kontroversial “Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris” sebagai rangkaian bedah buku “Akulah Istri Teroris” karya Abidah El Khalieqy itu sebagai hoax (kabar bohong).

“Hoax apanya, kami jauh-jauh hari sudah mengajukan acara ini dan mereka (Gramedia Depok) sudah menyetujuinya. Kok tiba-tiba tidak ngaku,” ujarnya dikutip laman Bisnis.com, Jumat (29/5/2015).

Menurut Ahmad, Gramedia Depok ketakutan dengan hujatan dari media sosial yang meminta acara itu dibatalkan. Bahkan, katanya, Gramedia Depok juga diancam oleh orang tak dikenal yang akan menghancurkan gedung toko tersebut apabila acara terus digelar.

Ahmad menuturkan, pihaknya tidak mungkin asal-asalan membuat acara dan banner apabila tidak ada persetujuan semua pihak seperti yang tercantum dalam poster tersebut. Poster lomba itu menyebutkan bahwa acara terselenggara oleh Gramedia Depok, Solusi Publishing dan Multivent Organizer.

“Gramedia itu kalau untungnya saja dia mau, kalau dilihatnya rugi dia tidak mau mengakui. Kami bisa perdatakan ini,” katanya.

Dia menambahkan, dirinya hari ini dipanggil Gramedia Depok untuk membicarakan kelanjutan acara tersebut. Padahal dia sudah punya jadwal untuk terbang ke Yogya. Bahkan, pihak Gramedia meminta membatalkan jadwal tersebut.

“Nah ini kelihatan, pasti ada yang urgent dengan acara ini,” katanya.

Dia menambahkan pihaknya pernah bermasalah dengan Gramedia bukan kasus ini saja, tetapi pernah terjadi saat bedah buku yang berbicara tentang banyak istri masuk sorga di Semarang. Kasusnya, kata dia, hampir mirip dengan ini.

“Kalau saya sih wajar saja, soalnya Gramedia kan perusahaan besar. Jadi mungkin mereka ketakutan,” katanya pada Bisnis.

Sebelumnya, General Manager Gramedia Depok Edi Sulis resmi membantah terkait Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris tersebut.

“Kami sedikit pun tak pernah berpikir untuk menggelar lomba itu,” katanya.*



(Anton R,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )

Digeruduk, JAS: Gramedia Depok Sebut Ada Human Error Pihak Penyelenggara

5/29/2015 11:45:00 PM
Beredarnya poster yang berisi informasi tentang “Lomba Berbusana Mirip Istri Teroris” di media sosial yang akan digelar bersamaan dengan launching dan bedah buku “Akulah Istri Teroris” karya Abidah el-Khalieqy tengah menuai kontroversi dan menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Acara yang digagas oleh Multivent Organizer bekerjasama dengan Solusi Publishing itu rencananya akan diselenggarakan di gedung Gramedia Depok, Jalan Margonda, Depok, Ahad (31/05/2015) mendatang.

Salah satu perwakilan dari Jama’ah Anshoru Syariah (JAS) Jakarta, Budi Setiawan menyapaikan bahwa dirinya telah menemui pihak Gramedia Depok untuk mengklarifikasi kebenaran dari informasi tersebut, Jum’at (29/05/2015) siang.

“Saya tadi mendatangi pihak Gramedia Depok atas nama JAS Jakarta untuk klarifikasi dan saya bertemu dengan perwakilan bernama Aulia Siska (Assistent Store Manager Gramedia Depok). Dia (Aulia) menceritakan kronologis versi gramedia yang menyatakan bahwa ada rencana bedah buku pada Kamis (21/05/2015) sebelumnya, tetapi berubah menjadi Ahad (31/05/2015). Bu Aulia memberikan keterangan bahwa tidak ada rencana lomba (berbusana mirip istri teroris) itu. Ia juga menyampaikan bahwa gramedia juga belum dealing soal bagaimana teknis acaranya. Bahkan, terkait dengan akan diundangnya Kapolres Depok, pihak Multivent Organizer dan Solusi Publishing belum koordinasi dengan kami,” papar Budi saat dihubungi hidayatullah.com, Jum’at (29/05/2015).

Menurut Budi, jawaban yang diberikan oleh Aulia Siska hanya bersifat normative dari sisi prosedur pihak Gramedia saja.

“Jawaban dari pihak Gramedia normatif dari sisi prosedur merrka saja. Aulia bilang Gramedia selalu menfilter acara-acara yang sifatnya mendidik serta menghindari kontroversi,” ujar Budi yang juga Qoid Sariyah I’lam JAS Jakarta.

Budi menyampaikan dirinya juga sempat bertanya mengapa ada laporan dan bukti-bukti yang tersebar di media social seperti pamflet tentang acara dan lomba tersebut. Bahkan, lanjutnya, ada juga yang sempat membeli bukunya.

“Aulia pun hanya menjawab ada human error karena harusnya belum ada publiksi resmi. Bisa jadi yang menempel itu dari pihak penyelenggara karena Gramedia hanya ketempatan untuk acara saja. Namun, Aulia mengakui memang sudah sempat ada pamflet yang ditempel,” kata Budi mengutip ulang jawaban Aulia.

Terakhir, Budi pun berpesan kepada pihak Gramedia supaya disampaikan ke penerbit dan Event Organizernya untuk segera mengklarifikasi apa maksud dan tujuan membuat acara seperti itu kepada masyarakat.

“Karena sampai siang tadi ketika saya ke Gramedia Depok, pihak penyelanggara acara tidak bisa dihubungi, sementara pihak gramedia angkat tangan dan menyatakan tidak paham,” pungkas Budi.

Sebelumnya, Wakil Komite III DPD, Fahira Idris mendesak polisi segera mengusut pihak penyelenggara yang meresahkan ini. [Baca: Polisi Diminta Periksa Penyelenggara Lomba Busana Mirip Istri Teroris]

Menurut Fahira, dari informasi yang didapatnya langsung dari salah seorang pembicara bahwa acara launching dan diskusi novel di Gramedia Depok pada 31 Mei 2015 ini memang benar ada. Namun jika diskusi novel diselipkan acara lomba berbusana mirip istri teroris, pembicara sama sekali tidak mengetahuinya.

Fahira juga mendapat kabar bahwa beberapa waktu lalu sekelompok orang di Tasikmalaya pernah membubarkan acara lauching dan diskusi novel ini.*

(Ibnu Sumari,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )
 
notifikasi
close