Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH. Cholil Ridwan ikut menanggapi polemik lomba berbusana mirip istri teroris tersebut dengan mengatakan bahwa itu adalah pekerjaan golongan atau penganut ideologi yang anti Islam atau berseberangan dengan Islam.
“Mereka akan selalu mengambil kesempatan momentum-momentum yang bisa mendiskritsikan Islam. Itu mereka manfaatkan semaksimal mungkin, misalnya dengan cara-cara tersebut,” kata KH. Cholil.
Jika lomba itu jadi digelar, menurut KH. Cholil, berarti busana teroris yang dimaksudkan para penyelenggara acara adalah busana syariah (jilbab cadar,red). Sebab, menurutnya dengan dlaksanakan lomba berbusana mirip istri teroris, itu berarti penyelenggara acara dan pesertanya mengidentikan teroris itu dengan syariat Islam.
“Itu yang sangat tidak bisa diterima oleh umat Islam. Jadi, faktanya jika lomba itu dilakukan, berarti teroris itu istrinya selalu memakai jilbab cadar, artinya jilbab cadar itu merupakan pakaian istri teroris dan bukan busana Islam. Itu pemahaman yang keliru dan harus dihindari,” pungkas KH. Cholil.*
(Ibnu Sumari,Hidayatullah.com - Berita Dunia Islam, Mengabarkan Kebenaran )
0 Komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Disini !!!