Terkait Skandal di FIFA, Piala Dunia 2018 Disarankan Pindah ke Inggris
Headlines News:
Home » , , » Terkait Skandal di FIFA, Piala Dunia 2018 Disarankan Pindah ke Inggris

Terkait Skandal di FIFA, Piala Dunia 2018 Disarankan Pindah ke Inggris

Stockholm - Mantan presiden UEFA Lennart Johansson menyebut bahwa penunjukan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia kini harus ditelaah ulang menyusul kasus dugaan korupsi dan suap yang menghantam FIFA.

Johansson, yang kalah dalam proses pemilihan presiden FIFA dari Sepp Blatter pada tahun 1998, ingin putaran final Piala Dunia 2018 dilangsungkan di Inggris alih-alih Rusia. Ia juga berharap ada proses baru untuk memilih tuan rumah Piala Dunia 2022 yang saat ini rencananya bakal dilangsungkan di Qatar.

Hal itu dikatakannya menyusul penangkapan sejumlah petinggi FIFA atas dugaan korupsi dan suap. Johansson sendiri, yang merupakan presiden kehormatan FIFA, akan terbang ke Zurich untuk menghadiri kongres FIFA pekan ini. Tetapi ia tidak memiliki hak suara untuk pemilihan proses pemilihan yang mengetengahkan persaingan incumbent Sepp Blatter dengan Pangeran Ali bin Hussein.

"Saya tak terkejut dengan apa yang sedang terjadi," kata pria 85 tahun itu kepada Sportbladet yang dikutip Reuters.

"Blatter sudah pasti akan memastikan ia memenangi proses pemilihan dengan caranya sendiri. Saya pikir patut disayangkan organisasi olahraga terbesar punya pemimpin seperti itu di puncaknya. Saya benar-benar berpikir begitu," lanjutnya.

Johansson, yang memimpin UEFA selama 17 tahun sebelum pensiun pada 2007, mengatakan bahwa penunjukan Rusia menggelar Piala Dunia 2018 dan Qatar untuk Piala Dunia 2022 akan dan harus diubah.

"Saya mengharapkan mereka bakal mempertimbangkan keputusan tersebut. Blatter sendiri sudah bilang keputusan ke timur kurang pas. Saya yakin akan ada inisiatif untuk menghasilkan sebuah keputusan baru," sebutnya.

Terkat opsi, Johansson menyarankan agar Inggris dipilih untuk menghajat Piala Dunia 2018. "Mereka (Inggris) belum pernah lagi menggelarnya sejak 1966 dan negara itu disebut sebagai 'tanah sepakbola', terlepas dari apa pun pendapat kita. Mereka layak dipertimbangkan."

Inggris, dengan dukungan penuh pemerintahnya, sudah membuat untuk menggelar putaran final Piala Dunia 2018. Proses bidding sendiri diiringi kontroversi dengan dua anggota Exco FIFA dianulir hak suaranya menyusul adanya tudingan mereka akan mendapatkan sejumlah uang sebagai balasan dari suaranya kepada pihak tertentu. Tudingan lain mengenai jual-beli suara muncul setelah kemenangan Qatar diumumkan.

(krs/rin)



Kategori berita tentang » , ,
Artikel Terkait:

Berita Terbaru

Berita Terpopuler

Update Berita TerkiniBERIITA.BLOGSPOT.COM
Mengabarkan Berita - Berita Terkini yang kami kemas dalam sebuah wadah portal berita on the blospot, serta menjadi penyeimbang berita - berita yang ada, selain itu kami ingin berpartisipasi dalam mencerdeskan kehidupan bangsa. Silahkan ikuti Update Beriita on the Blogspot kami di Media Social

Ikuti :

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Breaking News close button
Back to top
Bagaimana Pendapat Anda ?
Gunakan Kolom Komentar dibawah ini!

atau

0 Komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar Disini !!!

 
notifikasi
close