Peneliti Ungkapkan Bahaya Latihan Yoga Bikram
Headlines News:
Home » , » Peneliti Ungkapkan Bahaya Latihan Yoga Bikram

Peneliti Ungkapkan Bahaya Latihan Yoga Bikram

TREN hot yoga, yaitu yoga yang dilakukan di dalam ruangan hangat bersuhu hingga 40 derajat Celsius, kini sudah merambah ke berbagai kelas yoga. Malah, ada juga tempat fitnes yang menawarkan kelas latihan (bukan yoga) di dalam ruangan yang sengaja dibuat hangat.

Manfaat yoga bikram pun diakui bisa membakar sejumlah kelebihan lemak di tubuh dan menciptakan keringat yang banyak, lantaran suhu kelas yang sengaja dibuat hangat. Belum lagi yoga bikram bisa meningkatkan kesadaran, fleksibilitas, kekuatan otot dan kebugaran.

Namun sebuah studi baru memperingatkan bahwa, latihan yang melakukan 26 pose ini bisa meningkatkan suhu tubuh seseorang dan detak jantung ke tingkat berbahaya. Diketahui, sesi yoga bikram berlangsung selama 90 menit dan dilakukan di ruang yang dipanaskan sampai 40 derajat celcius dengan 40 persen kelembaban.

Emily Quandt yang memimpin penelitian mengatakan peningkatan dalam denyut jantung dan suhu inti sangat mengkhawatirkan dengan mempertimbangkan bahwa ada gerakan sangat sedikit dan pelatihan kardiovaskular selama di kelas.

Hal tersebut telah diuji oleh 20 relawan yang tampak sehat, tujuh pria dan 13 perempuan mulai usia 28-67 tahun yang diambil bagian dalam studi ini. Semua relawan diujicoba dengan teratur berlatih yoga bikram dengan ikuti 26 pose standar.

Sebelum berlatih, relawan diberi monitor denyut jantung untuk dipakai selama kelas berlangsung. Suhu tubuh dicatat sebelum kelas dimulai serta interval 10 menit sepanjang sesi. Para peneliti menemukan denyut jantung berfluktuasi di seluruh kelas, tergantung pada kesulitan pose yang dilakukan.

Namun suhu tubuh ditemukan terus meningkat di seluruh kelas 90 menit, baik pada pria maupun wanita. Suhu tubuh rata-rata untuk pria adalah 39°C (103°F) dan 38°C (102°F) untuk wanita. Para ilmuwan menyarankan bahwa kelas 90 menit standar dikurangi menjadi hanya satu jam untuk mengurangi risiko stroke.

Para ilmuwan menyarankan bahwa kelas 90 menit standar harus dikurangi untuk cegah risiko stroke. Mereka mencatat bahwa sementara tidak ada relawan mereka menunjukkan tanda-tanda atau gejala intoleransi panas, suhu tubuh seperti ini bisa menimbulkan bahaya bagi sebagian orang.

Mereka mengatakan risiko yang berhubungan dengan panas penyakit, seperti stroke.

Dr Quandt mengatakan sementara keringat berlebih yang dialami oleh orang-orang melakukan Bikram yoga sering dikutip sebagai keuntungan karena melepaskan racun, hasil studi baru menunjukkan berkeringat ini tidak cukup untuk mendinginkan tubuh.

Dia menyarankan tiga cara untuk meningkatkan keamanan Bikram yoga kelas - durasi, suhu dan hidrasi. Dr Quandt mencatat bahwa peserta mulai mengalami suhu inti berbahaya di sekitar sesi 60 menit.

Oleh karena itu, memperpendek panjang kelas bisa membantu meminimalkan risiko intoleransi panas.

(ren)



Kategori berita tentang » ,
Artikel Terkait:

Berita Terbaru

Berita Terpopuler

Update Berita TerkiniBERIITA.BLOGSPOT.COM
Mengabarkan Berita - Berita Terkini yang kami kemas dalam sebuah wadah portal berita on the blospot, serta menjadi penyeimbang berita - berita yang ada, selain itu kami ingin berpartisipasi dalam mencerdeskan kehidupan bangsa. Silahkan ikuti Update Beriita on the Blogspot kami di Media Social

Ikuti :

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Breaking News close button
Back to top
Bagaimana Pendapat Anda ?
Gunakan Kolom Komentar dibawah ini!

atau

0 Komentar:

Posting Komentar

Tulis Komentar Disini !!!

 
notifikasi
close