
"Kami sedang mengevaluasi kemungkinan membangun pabrik di Indonesia. Saat ini kami sedang mempertimbangkan lokasi dan hal-hal terkait lainnya. Sesegera mungkin ada keputusan," kata Oliver Ahrens, Acer President Pan Asia Pacific Operation, saat berbincang dengan detikINET di Gedung 4 WTC, New York, Kamis (23/4/2015).
Oliver mengatakan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang akan segera diberlakukan pemerintah untuk smartphone 4G membuat Acer memang harus mempertimbangkan kemungkinan membangun pabrik sendiri. Apalagi Acer memang akan makin serius bermain di pasar smartphone.
"Kami juga menghadapi aturan yang sama di Eropa dan India. Kami sedang mempertimbangkan opsi-opsi yang lebih efisien," ujar pria berkepala plontos ini.
Namun Oliver memastikan, kalaupun jadi membangun pabrik, maka hanya akan memproduksi smartphone. Sementara untuk PC dan notebook Acer belum mempertimbangkan pabrik di Indonesia.
Jika sinyal yang diberikan Oliver lebih kuat untuk membangun pabrik di Indonesia, maka berbeda dengan tanda-tanda yang diberikan Acer President Smartphone BG, ST Liew. Menurut Liew, Acer akan lebih memprioritaskan pilihan untuk menggandeng perusahaan lokal sebagai mitra.
"Saya rasa pembangunan pabrik belum akan dalam waktu dekat. Kami lebih mengedepankan mencari partner lokal. Belum ada keputusan yang dibuat. Sekarang kita sedang mencari jalan keluar untuk menyesuaikan dengan aturan itu," ujar Liew.
Pemerintah lewat Menkominfo memang berencana untuk menetapkan aturan TKDN 40 persen komponen lokal untuk setiap ponsel 4G yang akan dijual di Indonesia. Aturan ini diharapkan berlaku mulai tahun 2017.
(trq/asj)
0 Komentar:
Posting Komentar
Tulis Komentar Disini !!!