Pencarian pada Label :: Ibu Menyusui :: | Berita
Headlines News:

Semakin Diperah, Produksi ASI Makin Melimpah

5/16/2015 09:03:00 PM
MEMERAH Air Susu Ibu (ASI) dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu memerah dengan tangan atau menggunakan pompa ASI. Semakin banyak ASI diperah, maka payudara akan kosong dan produksi ASI melimpah.

Ahli Gizi Universitas Indonesia (UI) Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH mengatakan semakin banyak ASI dipompa, maka produksi ASI akan semakin banyak. Namun tetap saja kuncinya, kata dia, adalah asupan gizi dan energi yang dikonsumsi sang ibu.

"Karena ASI itu bisa diproduksi, kalau payudara dikosongkan semakin banyak dipumping, semakin banyak dihisap, akan banyak ASI-nya, tapi gizinya juga harus bagus. Asupannya cukup, itu yang penting, harus sinergi, terintegrasi," kata Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini baru-baru ini.

Gizi dan energi yang cukup dapat menjamin ibu mampu melaksanakan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. Sandra menambahkan, jika ibu memberikan jalan keluar dengan memberikan susu formula kepada bayi, justru akan membuat bayi merasa kenyang.

"Jadi jangan separuh-separuh, misalnya ASI kurang lalu dikasih susu formula. Susu formula kan bayi sudah kenyang maka isap ASI-nya dikit, pengosongan payudaranya sedikit enggak perlu diisi lagi jadinya," ungkapnya.

Sandra juga menyarankan kepada para ibu yang sedang menyusui untuk tidak stres dan istirahat cukup. Dukungan suami pun, lanjutnya, penting dilakukan mendorong jumlah produksi ASI.

"Dukungan suami itu juga sangat penting, kalau suami tahu isu ini suami bisa dukung agar istri mempunyai status gizi yang baik. Konsumsi makanan dan energi yang cukup," katanya.

Bagi masyarakat menengah ke bawah, Sandra mendorong pemerintah untuk melakukan intervensi kepada masyarakat agar menyukseskan ASI eksklusif selama enam bulan. Caranya dengan pemberian gizi dan suplemen yang cukup melalui Posyandu dan kader gizi.

"Kalau tak cukup, kita sedang meneliti supaya pemerintah kalau tahu ini penting harusnya berperan lebih aktif. Kerjasama dengan industri. Kalau ibunya dikasih suplemen telur dan susu bisa cukup bagus berarti kan harus intervensi. Perlu peran pemerintah, tingkatkan gizi laktasi. Posyandu, Puskesmas, atau kader gizi door to door," tutupnya.

(ren)- okezone.com-

Vegetarian Tetap Bisa Berikan ASI Eksklusif

5/15/2015 08:30:00 PM
WANITA yang memilih menjadi vegetarian diminta tetap optimis untuk bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

Ahli Gizi Universitas Indonesia (UI) Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH menjelaskan saat ini ibu yang melakukan diet vegetarian cukup banyak. Isu vegetrian tentu niatnya lebih sehat yakni mengurangi risiko penyakit degeneratif.

"Namun banyak vegetarian takut tak bisa menyusui. Hanya ketakutan saja," ungkapnya baru-baru ini.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini mengakui, memang bagi kelompok vegetarian asupan gizi yang dikonsumsi harus cukup bahkan lebih banyak. Jumlah susu yang dikonsumsi saat menyusui juga harus lebih banyak dibanding saat hamil.

"Hamil susunya banyak, pada saat laktasi harus lebih banyak. Sebab produksi ASI yang lebih tinggi butuh asupan gizi dan energi yang lebih banyak," tegasnya.

Namun pada ibu menyusui biasanya mereka kekurangan asupan vitamin B12. Hal itu, kata Sandra, dapat diganti dengan pemberian suplemen.

"Tetap bisa, vitamin B12 bisa dikasih suplemen. Lalu protein nabatinya bisa diperbanyak dari tempe tahu telur ada yang boleh ada yang enggak," katanya.

(ren)- okezone.com-

Pentingnya Asupan Gizi bagi Ibu Menyusui

5/15/2015 08:11:00 PM
BANYAK perempuan saat menyusui tidak yakin mampu memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan kepada buah hati. Alasannya kebanyakan dari mereka mengeluhkan produksi ASI berkurang.

Ahli Gizi Universitas Indonesia (UI) Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH menjelaskan seorang ibu sejak hamil harus memiliki niat dan keyakinan mampu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan setelah melahirkan. Didasari niat tersebut, pasti ibu saat hamil mengonsumsi makan makanan bergizi yang baik.

"Ibunya harus punya syarat dulu saat hamil punya cukup niat berikan ASI eksklusif. Kalau punya niat, konsumsi gizinya lebih bagus pasti kan. Jika disuruh menaikan sampai 12 kilo ya harus dipenuhi, sehingga nantinya ibu punya cadangan lemak untuk menyusui," katanya baru-baru ini.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini menambahkan saat melahirkan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) harus dilakukan dengan baik. Sebab langkah ini merupakan awal fasilitasi seorang ibu memberikan ASI.

"Di awal itu saat melahirkan, hormon kita belum kita dapatkan untuk memberikan ASI. Tapi tiga hari pertama baru diterima. Setelah IMD bisa lebih cepat, ASI-nya cukup. Daripada kita menunda, lebih parah lagi,"paparnya.

Sandra menambahkan saat hamil ataupun menyusui, konsumsi makanan berenergi dan bergizi bagi ibu sama pentingnya. Bahkan sandra menyesalkan banyak ibu setelah melahirkan justru tidak memikirkan asupan makanannya dan menganggap semua tahapan sudah selesai.

"Sehari-hari harus konsumsi energi yang cukup. Ibu laktasi jangan kurangi makan seperti disaat hamil. Saat ini trendnya kurang malah. Manajemen laktasi dan asupan gizi harus digabung. Makanya ASI eksklusif rendah, karena asupan gizi saat menyusui harus lebih banyak saat hamil. Banyak ibu setelah melahirkan malah makan seenaknya saja,"pungkasnya.

(ren)
 
notifikasi
close